Jumat, 08 Mei 2009

Jhon Paul Ivan : Biografi

Nama Asli: Johannes Paul Ivan
Tempat/Tgl Lahir: Surabaya, 3 Januari 1971
Website Resmi : www.jpixxx.com Gaya Permainan: Rock
Group Band Sebelumnya: Big Panzer, Lost Angels, Boomerang
Pengaruh musikal: Jimmy Page, Jimi Hendrix, Joe Satriani, Kiss
Gitar Yang Digunakan: Gibson Les Paul

Sejak SMP Ivan sudah bisa bermain gitar. Ia sering melihat permainan gitar Lucky (nantinya gitaris Power Metal). Gitar pertamanya adalah merk Yamaha yang dibeli dengan harga Rp. 100.000 dimasa itu. Semenjak saat itu ia terus bermain gitar dan berniat untuk menjadi seorang gitaris rock.

Ivan pun membentuk band bersama Henry yang bernama Radd. Kemudian Ivan sempat bergabung dengan beberapa band Surabaya seperti Buldozer. Kemudian bersama Big Panzer sempat merilis 2 single dalam album INDONESIAN ROCK & METAL produksi Harpa Records tahun 1990.
Pada tahun 1991, Ivan kembali lagi bertemu dengan Henry di group LOST ANGELS yang merupakan cikal bakal BOOMERANG. Demi memperoleh kontrak rekaman, ia bersama bandnya mengikuti Festival Rock Log Zhelebour pada tahun 1993. Penampilan ia dan rekan-rekan berhasil memancing perhatian sang produser Log Zhelebour pemilik label Loggis Records. Akhirnya Boomerang mendapatkan kontrak.

Bersama Boomerang telah merilis album-album berikut : Boomerang (1994), Kontaminasi Otak 1995, Disharmoni (1996), Segi Tiga (1998), Hard and Heavy (1999), X'travaganza (2000), Terapi Visi dan album baru di tahun 2005 Urbanoustic. Kini ia telah menjadi salah satu gitaris rock yang terpandang di Indonesia. Ciri khasnya adalah rambut kriting, gondrong, liar dipanggung, dan menenteng Gibson Les Paul. Menurutnya dalam bermain gitar ia selalu mencoba memahami bagaimana cara Jimi Hendrix bermain gitar yang menurutnya merupakan satu dari sedikit gitaris yang bisa bermain di luar kepala. Meski terkadang ia tidak sadar bahwa permainannya di lagu-lagu tertentu terinvasi pengaruh dari gitaris-gitaris idolanya. Hal itu diakui oleh Ivan sendiri.

Selain aktif bersama Boomerang, ia juga ikut membantu pembuatan album band-band lain seperti Sngkenken (grup hard core dari Surabaya), dan Black Forest (band alternatif ska). Dalam memilih gitar, ia juga termasuk gitaris yang maniak menggunakan Gibson Les Paul. Namun ia juga pernah dikontrak oleh Fender sebagai artis yang tampil dalam acara perayaan 50 tahun Fender Stratocaster di beberapa kota besar di Indonesia bersama gitaris-gitaris lainnya seperti Tjahyo Wisanggeni, Andry Franzy, Rama Satria, dll. Di acara itu ia menggunakan sebuah gitar Fender. Ia juga tampil dengan penampilan baru rambut re-bondingnya yang menurutnya membuat ia makin muda kembali.

Namun selain itu ia juga tampil cukup lain dalam album terbaru Boomerang. Ia yang dulu menginginkan musik Boomerang lebih keras lagi, kini malah menampilkan lagu-lagu yang lebih ballad dari sebelumnya. Mungkin hal itulah yang menjadi salah satu penyebab ia untuk memutuskan hengkang dari Boomerang.
Editor: Diaz (neoclassicer@yahoo.com)
Ayah satu anak ini mulai belajar gitar sejak umur 15 tahun kala duduk di kelas III SMP di sekolah musik JVC Surabaya. Awalnya, yang dipelajari adalah gitar klasik. Setengah tahun kemudian, ia memutuskan untuk memperdalam gitar elektrik. ''Band yang saya sukai pertama kali adalah Kiss. Saya mengenalnya dari Lucky, gitaris Power Metal yang kebetulan teman satu kelas,'' kata musisi yang menyukai musik Rock & Blues.

Proses belajar itu terus dikembangkan di SMA dengan cara mengambil pelajaran ekstra kurikuler musik. Di bangku kelas III --bersama teman-teman sekolahnya-- ia membentuk grup band bernama RADD yang kerap membawakan lagu-lagu Kiss. Lulus sekolah, Ivan menjatuhkan pilihan pada musik sebagai jalan hidupnya dengan membentuk Lost Angel, cikal bakal Boomerang.

Ivan terbilang gitaris yang suka sekali berimprovisasi. Kala masih sering membawakan lagu-lagu grup lain, misalnya, ia sama sekali tidak mau mencontek begitu saja. Tetapi terlebih dahulu ia akan mengolahnya menjadi bentuk yang lain. Ia mengaku, dengan cara ini merasa enak karena bisa memainkannya dengan hati sendiri. Keuntungan lain, ia dengan cepat mampu mengembangkan tekniknya sendiri.

Jimi Hendrix adalah musisi yang sangat mempengaruhi permainan laki-laki yang mempunyai hobi travelling ini. ''Saya suka lagu Purple Haze,'' ujar Ivan. Tetapi kala memainkan lagu ini atau lagu-lagu Jimi Hendrix lainnya, Ivan tidak pernah meniru persis teknik permainan Jimi. Tetapi, "Semangatnya yang aku ambil."

Selain Jimi Hendrix, Ivan menyebut nama Joe Satriani. Sebagai pengagum, ia sangat menyukai lagu-lagu Joe Satriani. Tetapi, jarang sekali memainkan lagu-lagu Joe. ''Aku terpengaruh oleh nuansa lagunya,'' ungkap suami Maurren ini. Jangan heran jika nuansa musik Joe --tanpa disadari-- hampir selalu muncul dalam lagu-lagu Boomerang, seperti lagu Debu Sahabatku pada album X'Travaganza. ''Ya, muncul dengan sendiri saat membikin lagu,'' ujar Ivan berkilah.

Kehadirannya di Boomerang memang vital. Selain permainan musiknya yang cukup berpengaruh, gaya manejemennya cukup membantu band secara keseluruhan.


Gear:
JPI GUITARS
The Gibson Guy



1. Gibson Les Paul Classic 1960, cherry sunburst, with Seymour Duncan '59 (bridge) & Gibson Classic '57 (neck) pick ups

2. Gibson Les Paul Jimmy Page, honeyburst, with Seymour Duncan pick ups : SH-4 JB model (bridge) & SH-2 Jazz model (neck).



3. Gibson EDS-1275 double neck (12 & 6 strings), candy red, with Gibson standard stock pick ups (album TERAPI VISI & URBANOUSTIC)
4. Gibson Flying V Jimi Hendrix, ebony black, with Gibson standard stock pick ups.
5. Gibson SG '61 reissue, cherry, with Gibson Classic '57 pick ups (album SEGITIGA & XTRAVAGANZA)
6. Gibson Les Paul Standard plus, ebony (album URBANOUSTIC)
7. Gibson Les Paul Reissue Gold Top '56 (album TERAPI VISI, single NEISKA EROTIKA)
8. Gibson Les Paul Reissue Custom Black Beauty '57, Tripple pick ups
9. Gibson Les Paul Reissue Flame Top '59 (album TERAPI VISI, single ZAKIA & NEISKA EROTIKA)
10. Gibson Les Paul Standard, Tobacco Sunburst (album BOOMERANG)
11. Fender Mustang (album DISHARMONI)
12. Fender Telecaster (album URBANOUSTIC)
13. Ibanez JS-1 (album BOOMERANG)
14. Jerry Jones Electric Sitar (album URBANOUSTIC, single ZAKIA)
15. Danelectro Electric Guitar (given to Hard Rock Cafe Jakarta on January, 7th 2005)
16. Carvin SC-JPI signature, made by Carvin Custom Shop USA in 1997 (album SEGITIGA)
17. Ovation 1994 limited edition acoustic guitar (album XTRAVAGANZA, single JUST PLAY IT)
18. Gibson J-55 limited edition acoustic guitar, tobacco sunburst. (album URBANOUSTIC, single NEISKA EROTIKA)
19. Gibson Chet Atkins Nylon Strings Acoustic (album URBANOUSTIC)
20. Gibson Les Paul Custom Hollow Body (album URBANOUSTIC)

JPI Amps & FX
The Magic Sound

1. Marshall 9000 series, all tubes pre & power amp + 4X12" cabinet, celestion speakers (used for live in 1993-1995, for record albums: BOOMERANG & KO, single KEHADIRAN)

2. Marshall JCM 900 SLX. 100w tubes head + 4X12" cabinet, vintage 30 celestion speakers (used for live in 1996-1998, for record albums: DISHARMONI & SEGITIGA)

3. Red Bear MK-120, 120w tubes head + 4X12" cabinet, celestion speakers (used for live in 1999-2001, for record album: X'TRAVAGANZA)

4. Carvin MTS, 100w tubes head + 4X12' cabinet, celestion blue speakers (used for live in 1998-2000, for record albums: SEGITIGA & X"TRAVAGANZA)

5. Carvin Legacy, 100w tubes head + 4X12" cabinet, celestion blue speakers (used for live in 2000-2003, for record albums: X"TRAVAGANZA & TERAPI VISI, single ZAKIA)

6. Peavey 5150, 120w tubes head + 4X12" cabinet, celestion speakers (used for record albums: DISHARMONI 1996 & URBANOUSTIC 2004)

7. Marshall JCM 900 head + 4x12" cabinet (Used for record album U9 - Complex 2006). Marshall JCM 2000 head + cabinet (Used for live performances with U9, and until now)

1. Visual Sound jeckyl & hyde, overdrive & distorsion (used for song NEISKA EROTIKA)
2. Visual Sound H2O, chorus & delay (used on album Urbanoustic)
3. Morley Bad Horsie, wah (used on albums Terapi Visi, and live performances 2000-2006)
4. Morley Little Alligator, volume (used for live performances 2000-2005)
5. Rocktron Banshee, talk box (used on albums Xtravaganza & Terpi Visi, and live performances 2000-2005)
6. TC Electronic G Major, effects processor (use for live performances since 2001)
7. VOX wah V-847 (use for studio & live performances since 1995)
8. Sans Amps Tech 21 GT-2, amp simulator (used for practice & jam along in my room since 1995)
9. MOOG Etherwave (used for song KOMA-Urbanoustic, play live performances with local Dj)
10. E-bow (used for song GENERASI BARU-Urbanoustic, DENGAN SEPENUH CINTA-U9 Complex)
11. BOSS SD-1 Super Overdrive, modified by Yongky (Used for live performances with U9)

http://www.jpixxx.com