INDUSTRI musik Indonesia makin monoton. Major label keblinger dengan musik Melayu. Grup band Netral pun mulai gerah. Bagus dkk. menilai perkembangan musik di Indonesia seharusnya tidak begitu.
"Karena di kawasan Asia saja, taste musik kita merupakan yang tertinggi, kenapa harus lari ke selera 'tetangga', kenapa bukan mereka yang mengikuti kita?" ujar Choky gitaris Netral. "Mungkin mereka punya P. Ramlee, tapi kita punya Benyamin Sueb yang jelas lebih maju pada zaman segitu sudah nge-rap," katanya, kemarin (11-6).
Netral mengaku tidak antipati dengan musik Melayu, tetapi yang disayangkan tidak ada keberagaman. "Kalau kita bikin lagu, sebenarnya cara kita (Indonesia) lebih maju. Dan Netral tetap akan membuat lagu yang bisa membuat pendengarnya jadi pinter," tandas Choky.
Bagus, salah satu pionir Netral, juga menilai dunia industri musik Indonesia telah mengalami kemunduran sepuluh tahun lalu. "Kita jadi seragam kayak anak SD lagi," sindirnya.
Seperti album ke-10 Netral yang bakal segera dilempar ke pasaran, baik Bagus, Choky, maupun Eno menyatakan tetap setia pada aliran di industri musik. "Itu sebagai solusinya," tegas Eno.
Sumber : www.lampungpost.com
1 komentar:
Salam kenal buat komunitas anak muda bongomeme...
Kirimkan profil lengkap komunitas Anda di http://hulondhalo.com
Di tunggu konfirmasinya ya..??
:f :D :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o
Posting Komentar